Kalurahan SABDODADI

ANTUSIASME warga berbondong-bondong memadati halaman masjid Baiturahman untuk terlibat langsung dalam praktek rukyah syar’iyah yang dipandu langsung oleh ustadzah Erryta  Subariasari.S,Si   . Hal ini menjadi momentum pembangunan mental ideologis keislaman. Kegiatan ini diinisiasi oleh kelompok kajian ibu muda Baiturahman. Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan, nampak membludaknya jaamah yang juga secara aktif mengikuti runtutan langkah terkait tatacara pelaksanaan rukyah syar’iyah tersebut.

            Sebelum dilaksanakanya praktek langsung rukyah tersebut, para jamaah dituntun disadarkan dirinya terlebih dahulu terkait berbagai macam contoh gangguan jin yang dialami oleh manusia, karena di bumi tidak hanya di huni oleh manusia namun berbagai makhluk lainya sehingga harus terjadi keseimbangan antara manusia dan makhluk lainya. Demikian yang dituturkan oleh narasumber.

            Setelah disampaikan berbagai materi terkait dengan berbagai macam gangguan jin, kemudian kegiatan dilaksanakan dengan melakukan secara langsung praktek nyata rukyah syar’iyah yang dipandu langsung oleh ustadzah  . Tatacara diawali dengan meyakinan bahwa kesembuhan datang hanya dari Allah. Para jamaah dituntun untuk yakin bahwasanya Allah hanyalah yang dapat memberi pertolongan dan tidak ada pertolongan selain Allah SWT karean di lain sisi banyak masyarakat beranggapan bahwa yang dapat hanyalah obat dokter atau bahkan dokter itu sendiri, dan usai di berikan keyakinan tentang Allah sebagai Maha Penyembuh, para jamaah dituntun untuk beberapa ayat Al-Quran beserta Asmaul Husna dengan niat tulus ikhlas tanpa paksaan, adapun berbagai surat Al-Quran yang dibacakan yakni surat Al-Fatihah, Al-Falaq, Al-Kafiruun, dan berbagai ayat rukyah, setelah dibacakan berbagai ayat Al-Quran kemudian jamaah dituntun untuk meniupkan di minuman yang telah disiapkan di hadapan para jamaah yang kemudian diminum oleh jamaah itu sendiri.

            Setelah selesai prosesi rukyah, beberapa jamaah ada yang merasa tereaksi dengan rukyah tersebut, salah satu jamaah merasa dada terasa sesak dan panas juga merasa tidak nyaman walau tidak bereaksi separah hingga berteriak-teriak kepanasan.

            “Rukyah syar’iyah ini sengaja kami pilih untuk tema kajian pada kali ini karena sengaja atas dasar permintaan para jamaah untuk menghadirkan berbagai materi yang dirasa tidak membosankan jammah, sekaligus ini merupakan materi pertama kali yang disampaikan tentang rukyah syar’iyah bahkan sekaligus praktek, diharapkan para jammah akan memahami lebih luas tentang rukyah syar’iyah ini”,tutup Eri Ratna Dewi selaku koordinator kegiatan.

(SETYADI PRADANA ATMAJA)