Kalurahan SABDODADI

“Dhuh pangeran kulo katitah manungso, Kanthi dipun paringi akal sampurno, Nanging kulo tansah nandang lampah dosa, Mugiyo Pangeran paring pangapuro” ini merupakan penggalan syair dalam tembang sholawat jawa. Sholawat merupakan bentuk kesenian yang berisikan pujian pujian kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Di Kampung Gowokan, Dusun Dukuh, Sabdodadi , Bantul tepatnya di Masjid Al-Muna pada hari Kamis (08/03) terdapat sekelompok warga masyarakat yang sedang  melakukan latihan rutin sholawatan.

Kelompok seni Sholawat Laras Madya beranggotakan sekitar  16 orang terdiri dari bapak bapak warga masyarakat Desa Sabdodadi. Kelompok seni sholawat ini di ketuai oleh Bapak/ Mas Bekel Sastro Pawiro, terlihat semangat tinggi ditunjukan oleh anggota yang sedang melantunkan sholawat . “Sebagai warga desa sabdodadi saya ingin mengajak untuk bersama sama  ada rasa handar beni terhadap kesenian yang dimiliki oleh Desa”  kata mas Didik selaku Tokoh Budaya Sabdodadi.

” Karena Desa Sabdodadi ini sudah ditunjuk sebagai Desa Budaya maka Kita harus berusaha untuk melestarikan budaya yang ada di desa” Imbuh Bapak Susamidjo selaku Sekretaris kelompok sholawat Laras Madya. Dari tahun 80- an kelompok ini sudah mulai aktif dalam berkesenian namun untuk regenerasi dikelompok ini belum ada, sehingga kegiatan tersebut hanya di perankan oleh bapak bapak yang rata rata usianya di atas 50 tahun, dalam kesempatan ini ada komunikasi antara pelaku seni dan pendamping seni budaya Desa Sabdodadi agar dapat mengupayakan dan mendorong generasi baru demi lestarinya potensi seni tradisi yang ada di Desa Sabdodadi. Oleh Tim Pendamping Desa Budaya juga disampaikan akan pentingnya untuk maju bersama mempertahankan, melestarikan dan mengembangkan seni tradisi yang sudah ada sejak lama,sehingga status atau predikat  Desa Budaya yang melekat pada desa Sabdodadi tersebut lebih berkembang dengan baik.  (Mr)